Situasi perempuan masa kini yang sudah banyak mendapat kesempatan pendidikan dan mendapat kesempatan untuk terlibat di work force dan public institution sebenarnya tidak serta merta bisa di klaim sebagai ’hasil perjuangan kartini atau kelanjutan dari kongres perempuan di masa lalu itu’. Pengalaman menunjukkan bahwa perempuan menjadi ’emancipated’ lebih banyak karena tuntutan kapitalisme yang membuat lapangan kerja tersedia luas dan perlu diisi oleh siapa saja termasuk perempuan.
Mengapa saya bilang bahwa perempuan dalam kondisi sekarang sesungguhnya tidak ’emancipated’ tetapi ’exploited’? karena pada banyak perusahaan perempuan hanya ’diperbolehkan’ untuk mencapai mid-level manajer dan hampir tidak dimungkinkan untuk menjadi top level. Perempuan yang bekerja sebagai buruh pun nasibnya tidak lebih baik. Buruh-buruh angkut beras perempuan di Pasar Legi bekerja sama keras tetapi mendapat bayaran yang jauh lebih kecil dari buruh laki-laki karena asumsi bahwa buruh laki-laki dapat mengangkut lebih banyak beras daripada perempuan.
Saya pikir satu-satunya profesi dimana bayaran perempuan jauh lebih besar daripada laki-laki adalah modelling karena bagaimanapun di dunia modelling perempuan ’lebih dibutuhkan dan lebih menjual’ daripada laki-laki. Apakah ini berarti kemenangan bagi perempuan? Sama sekali tidak, karena pada situasi ini perempuan di eksploitasi tubuhnya untuk mengeksploitasi perempuan lain dengan produk yang ia jual dengan body imagenya dan sebagainya. Jadi, saat ini perempuan itu emancipated atau exploited?
gagasan yang sangat inspiratif…